Interaksi dan Struktur Sosial
Sosiologi menaruh perhatian antara lain apda peristiwa
sehari-hari, dimana seseorang membentuk dan memberi makna terhadap orang lain
melalui tindakan-tindakan yang terjadi secara teratur atau berulang. Salah satu
tindakan tersebut adalah interaksi sosial (social interaction) yang merupakan
tiitk awal peristiwa sosial. Interaksi sosial mempunyai tujuan tertentu. Orang
bertindak dan berinteraksi terhadap yang lain dalam rangka mencapai tujuan
mereka. Proses interaksi sosial merupakan basis untuk menciptakan hubungan
sosial yang terpola yang disebut struktur sosial. Struktur sosial tersebut
diibaratkan suatu "rumah" yang di dalamnya terdapat berbagai ruangan
yang dihubungkan satu sama lannya, dan terdapat jalan unutk masuk ke dalam dan
keluar dari "rumah" tersebut. Hubungan atara satu ruangan dengan
ruangan lainnya dan rumah tersebut bergerak (berperilaku) dalam rumah tersebut.
Oleh karena itu, struktur sosial merupakan suatu entitas sosial yang mengatur
orang lain. Dalam bab ini secara garis besar akan dijelaskan mengenai konsep
interaksi sosial dan struktur sosial. Pemahaman terhadap interaksi sosial
dimulai dengan menjelaskan batasan dan syarat terjadinya interaksi sosial serta
memahami bentuk-bentuk interaksi sosial atau dikenal sebagai proses-proses
sosial. Kemudian dibahas mengenai jaringan sosial dan pengorganisasian sosial
sebagai landasan memahami terbangunna (konstruksi) suatu struktur sosial.
Interaksi Sosial
Seperti telah dinyatakan bahwa Sosiologi menaruh perhatian
antara lain pada peristiwa sehari-hari, dimana seseorang membentuk dan memberi
makna terhadap orang lain melalui tindakan-tindakan yang terjadi secara teratur
atau berulang. Dalam kasus seperti ini dipaparkan pada Kasus 2.1 kegiatan
pembimbingan merupakan tindakan sosial, dimana mahasiswa dan dosen bersama-sama
berusaha mencapai tujuan masing-masing.
Kasus 2.1 Mahasiswa dan Dosen Pembimbing
"Santi, anak seorang dosen, mahasiswa semeseter 7 di
IPB setengah berlari menghadap dosen pembimbing studi pustakanya. Ia terlambat
15 menit dari waktu yang dijanjikan. "Masuk Santi, apa kabar?" tanya
dosen pembimbngnya." Maaf pak, terlambat. Saya ingin Studi Pustaka saya
segera selesai. Saya akan segera menyusun proposal. Kalau bisa selesai dalam
satu bulan ini, supaya saya bisa segera ke lapang. Harapan saya semester depan,
saya mengulang dua mata kuliah sekalian menyusun Skripsi," Santi terus
mengemukakan harapannya, tanpa memberi kesempatan pada dosennya.
"Sudah?" tanya dosen pembimbingnya, seorag yang sehari-hari memiliki
aktivitas yang padat. Dengan kesabaran yang masih tersisa, meskipun dengan air
muka yang keruh, si dosen berkata, "Boleh saja, tetapi semua itu melalui
proses. Harus dilhat dulu, studi pustakanya sudah bisa disetujui belum.
Kecuali, kalau Anda ini orang penting yang harus diutamakan untuk
dilayani". Pada hari-hari berikutnya, setiap kali ditelepon untuk bertemu,
dosen tersebut selalu berdalih sedang sibuk, belum bisa membimbing.
Tindakan dosen dan mahasiswa tersebut dibentuk oleh sejumlah
kekuatan sosial yang melebihi keinginan masing-masing sebagai berikut:
1. Seluruh perilaku sosial diatur melalui harapan yang
didefinisikan secara sosial tentang bagaimana orang arus bertindak dalam
situasi tertentu. Misanya, dalam budaya timur, si mahasiswa telah bertindak
tidak sopan atau tidak menghormati orang yang lebih tua;
2. Perilaku sosial ditentukan melalui karakteristik yang
dibawa orang dalam suatu interaksi. Karkateristik tersebut meruoakan bagian
posisi yang mereka tempati dalam struktur sosial. posisi tersebut, disebut
status sosial, adalah tempat dimana indivdu 'cocok dalam suatu group,
organisasi atau masyarakat. Misalnya, dalam proses pembimbngan tersebut,
mahasiswa lebih menundukkan dirinya sebagai anak orang berpengaruh (anak dosen)
daripada sebagai mahasiwa, sehingga interaksi tidak berlangsung lancar;
3. Hubungan interpersonal, jaringan sosial, juga membentuk
perilaku sosial. Misalnya, jika ternyata mahasiswa tersebut adalah anak dosen,
maka ia telah mengeksploitasi jaringan anggota keluarga yang berpengaruh, unutk
kelancaran pembimbingan; dan
4. Interaksi mengambil tempat dalam konteks struktur sosial
yang lebih luas, yang juga membentuk arah atau hasil interaksi tersebut.
Universitas tempat mahasiswa itu belajar dan tempat dosen bekerja merupakan
gambaran intergrasi fungsional-dimana bagian-bagian dari masyarakat saling
berkaitan.
Tags : Bahan Belajar

MHT
Pembelajar
Spread Goodness and Expedience.
- MHT
- Agustus 19, 2000
- Megamendung, Bogor, Jawa Barat
- muhamadhusnitamami@gmail.com
- +62821 2582 6729
Post a Comment