Hidup adalah Perjalanan
“Tidaklah aku di dunia ini melainkan (hanya) seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon lalu beristirahat dan kemudian meninggalkannya (pohon tersebut)” (H.R. At-Tirmidzi no. 3277)
Orang-orang mengetahui bahwa hidup adalah perjalanan, tetapi tidak
semua orang memahami makna perjalanan dalam hidup ini. Kita bisa melihat masih
banyak orang mengeluh, masih banyak orang putus asa, dan masih banyak orang
yang lebih memilih mundur. Padahal jika ia sudah memahami tentang perjalanan
dalam hidup, tentu tidak akan demikian.
Seperti yang disabdakan oleh Nabi SAW bahwa “Tidaklah aku di dunia
ini melainkan (hanya) seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon lalu
beristirahat dan kemudian meninggalkannya (pohon tersebut). (H.R. At-Tirmidzi
no. 3277)”. Dari hadis ini sebenarnya sudah memberikan gambaran kepada kita bahwa
kita hidup ini hanya seorang musafir lalu beristirahat dan akan meninggalkannya.
Bisa dikatakan perjalanan hidup dunia (yang kita jalani saat ini) lebih singkat,
karena ada kehidupan yang abadi dan kekal, yakni akhirat.
Masalah, tantangan, maupun hambatan dalam hidup memang harus kita
jalani. Semua itu adalah ujian bagi kita sebagai seorang hamba-Nya. Ada yang mampu
menjalaninya, ada juga yang menyerah. Hal itu tergantung pribadi masing-masing dalam memaknai hidupnya. Orang yang memahami dengan baik hidup
ini adalah perjalanan ia akan mudah menghadapi setiap rintangan kehidupan, begitu
pun sebaliknya.
Sejatinya dalam hidup ini kita harus kuat. Harus tangguh dalam
menerima rintangan. Apapun rintangannya kita bisa menghadapinya. Setiap
rintangan, setiap masalah, ataupun setiap ujian pasti ada jalan keluarnya. Ada
yang jalan keluarnya didapatkan dengan mudah, ada juga yang harus bekerja keras
terlebih dulu untuk mendapatkan jalan keluarnya.
Baca juga
Pernahkah kita melihat jalan raya? Pasti jawabannya pernah. Tapi, pernahkah
kita merenungkannya? Jawabannya beragam, ada yang pernah, ada juga yang acuh
tak acuh. Padahal di bumi yang kita pijaki ini banyak hal yang dapat kita renungi,
pelajari, dan maknai.
Kita ambil contoh jalan raya. Jalan raya yang kita injak dan kita
lewati dengan kendaraan kita, tetap kuat. Bahkan jutaan lebih kendaraan yang
melewatinya masih tetap kuat. Dari jalan raya ini kita bisa mengambil pelajaran
bahwa hidup itu harus kuat. Apapun kondisinya kita coba untuk tetap tegar dan
memberi manfaat kepada banyak orang seperti halnya jalan raya memberikan
manfaat kepada orang yang bepergian.
“Hiduplah seperti jalan raya. Walau banyak diinjak dan dilewati benda berat, tetap tegar dan bermanfaat” ~Ibarat Kata
Sekarang kita tinggal jalani saja hidup ini. Sedih, kecewa, ataupun
gagal, semua akan terlewati dengan baik jika kita menjalani hidup ini dengan
bijak. Setiap orang ada masanya, jalani saja kehidupan ini.
“Hidup ini hadapi, hayati, dan nikmati” ~Dede Syaefudin, S. Pd.
Semoga bermanfaat.
Salam sukses bersama.
Bogor, 8 April 2020
Muhamad Husni Tamami (MHTnesia)
Tags : For Book MHT Motivasi

MHT
Pembelajar
Spread Goodness and Expedience.
- MHT
- Agustus 19, 2000
- Megamendung, Bogor, Jawa Barat
- muhamadhusnitamami@gmail.com
- +62821 2582 6729
Post a Comment