Anak Jalanan yang Bersikeras #35
Kisah
anak jalanan ini saya pernah menuliskannya satu tahun yang lalu. Saya kembali
terbitkan di ibarat.id yang semoga esensi hikmahnya masih terasakan.
Ada
yang berkesan di penghujung Seminar Nasional HAM yang digelar di Bandung oleh
Forum Pelajar Sadar Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Barat pada Sabtu
(7/12/2019) lalu. Pasalnya, sosok Andika Dama Prasetya yang bercerita
perjalanan hidupnya membuat peserta seminar mengucurkan air mata.
Lelaki
yang kelahiran di Bandung, 28 Juni 2001 ini sebelumnya adalah anak jalanan. Ia
pernah menjadi pedagang cilok untuk menunjang perekonomiannya.
"Dulu,
saya naik motor pun ga boleh. Alasannya karena saya miskin. Dari sini saya
memiliki impian untuk membeli motor. Impian itu ditempel di tembok.
Alhamdulillah sekarang saya sudah memiliki motor. Itu hasil saya, bukan hasil
dari orang tua," terang Andika seraya menahan air matanya.
Namun,
ia tak bisa menahan lama air mata itu. Sosok yang kini menjadi mahasiswa di
International Woman University pun akhirnya mengeluarkan tangisan yang
ditahannya.
"Saya
kuliah bukan untuk mencari gengsi, tetapi saya kuliah untuk mencari
wawasan," tegasnya hingga terlihat tetesan air matanya tak bisa dibendung
lagi.
Dulu,
lanjutnya, ia pernah dipukul, bahkan dibuli, tetapi tetap kuat.
"Ibu
saya tanya, kenapa kamu? Saya jawab, jatuh bu. Padahal saya dibuli,"
lanjut Andika.
Andika
pernah meminta alat-alat mengaji kepada pemerintah, tetapi sampai sekarang
belum didengar.
"Saya
anak jalanan, tetapi saya anak jalanan yang bersikeras," lanjutnya.
Andika
tak mampu lagi membendung air matanya. Panitia pun memberikan tisu dan memeluk
erat.
Perlu
diketahui, saat ini Andika menjadi mahasiswa di International Woman University.
Ia dibantu oleh sebuah yayasan. Ia suka mengajar dan membantu anak jalanan.
Dibalik
bangkitnya Andika, ternyata Andika memiliki prinsip yang sangat melekat pada
dirinya, yakni "orang lain bisa kenapa saya tidak bisa". Itulah
prinsip yang dipegang olehnya hingga akhirnya ia menjadi pemuda inspirasi
banyak orang.
Tak
hanya itu, pemuda kelahiran Bandung ini juga merupakan orang yang sangat giat
untuk belajar, mencari ilmu, dan wawasan hingga akhirnya ia bisa memiliki ilmu
pengetahuan yang luas dan membagikan apa yang didapatnya kepada banyak orang,
terutama anak jalanan.
Semoga
dari kisah ini dapat menyentuh hati dan inspirasi bagi siapapun yang
membacanya.
Tags : Catatan MHT

MHT
Pembelajar
Spread Goodness and Expedience.
- MHT
- Agustus 19, 2000
- Megamendung, Bogor, Jawa Barat
- muhamadhusnitamami@gmail.com
- +62821 2582 6729
Post a Comment