Entrepreneuer Muda #01
Akhir-akhir ini saya memperhatikan gerak-gerik orang-orang di media sosial. Beberapa orang ada yang sudah terjun ke dunia usaha dengan cara memosting produknya atau bahkan mengajak bergabung untuk berwirausaha di media sosial.
Entreprenuer begitulah
sebutan dalam bahasa Inggris-nya. Menurut saya, mereka adalah calon pengusaha
yang sedang mempersiapkan bekaluntuk kemudian hari. Mereka sedang belajar
bagaimana cara menghasilkan uang dengan keringat sendiri, terlebih mereka yang
masih duduk di bangku sekolah dan kuliah.
Bagi saya,
menjadi entrepreneur atau melakukan kegiatan wirausaha di usia muda
adalah sebuah prestasi. Tidak semua anak muda yang sudah mulai terjun ke dunia
usaha. Sebagian ada yang malu, bahkan sebagian lagi ogah untuk berjualan. Tidak
masalah, mungkin itu prinsip hidupnya.
Berani
melakukan usaha di usia muda adalah langkah awal untuk membuka lapangan
pekerjaan. Kenapa demikian? Karena mereka telah memiliki mental peduli dengan
orang di sekitarnya yang saat ini mencari pekerjaan itu tak semudah dulu.
Apalagi kondisinya sedang pandemi Covid-19, yang sudah kerja pun kena
PHK.
Berbisnis ataupun
berwirausaha di masa muda adalah modal awal untuk masa depan. Ibarat sedang
berinvestasi untuk hari-hari berikutnya. Untung kecil atau bahkan rugi tak
masalah. Ini adalah usaha, tidak akan lepas dari untung dan rugi. Untung kita
syukuri, rugi kita evaluasi.
Tidak usah
malu untuk memulai usaha. Dalam usaha akan banyak pembelajaran yang tak pernah
didapatkan sebelumnya. Usaha ibarat sebuah kampus, kampus yang mengajarkan
kehidupan. Kita akan bertemu dengan beragam karakter pelanggan. Kita bisa
belajar bagaimana melayani pelanggan A, B, C, dan seterusnya. Semua itu akan
kita dapatkan lebih banyak ketika mulai praktik, terjun ke dunianya (usaha).
Sekolah atau
kuliah sambil usaha apa bisa? Jawabannya BISA. Selama kita mampu
memanajemennya, keduanya akan tetap berjalan. Banyak kok mahasiswa yang
sukses dengan bisnis atau usahanya. Mereka berani karena mereka ingin
menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain melalui usahanya yang membuka
lapangan pekerjaan baru untuk lingkungan sekitarnya.
Mulainya dari mana?
Tidak usah jauh-jauh. Mulai aja dulu dengan yang ada di sekitar kita. Contohnya
Galibi.id dengan usaha percetakannya. Awalnya founder Galibi.id itu
sering mencetak banner, stiker, kartu nama, dan produk percetakan lainnya.
Kemudian dia mulai melangkah dengan membangun bisnisnya di percetakan.
Selanjutnya dia dengan tim mulai melebarkan usahanya ke bidang jasa website,
desain, konveksi, dan beberapa bidang lainnya.
Tidak sedikit
juga orang yang memulai usaha diawali dari hobi. Misal hobinya memasak. Mereka
mulai membangun usaha di bidang masak. Contoh lain, hobinya naik gunung.
Kemudian memulai usahanya di bidang travel, membuka open trip untuk
yang mau naik gunung. Dia memandu, mengatur, dan memanjemen semuanya selama
pendaikan.
Itu hanya
sekadar contoh saja. Masih banyak cara-cara melakukan usaha yang diawali dari
lingkungan sekitarnya. Selama kita mau menggali potensi di dunia usaha, insya
Allah di sana akan menemukan titik yang sedang kita cari. Yuk jadi entreprenuer
muda untuk membangun Indonesia.
Tags : Catatan MHT

MHT
Pembelajar
Spread Goodness and Expedience.
- MHT
- Agustus 19, 2000
- Megamendung, Bogor, Jawa Barat
- muhamadhusnitamami@gmail.com
- +62821 2582 6729
Post a Comment